Friday, June 26, 2015

Mengasah Keterampilan Pratulis Anak

Di post sebelumnya sudah dibahas gimana cara asah keterampilan prabaca anak. Rasanya kurang lengkap ya kalau keterampilan pratulis belum diulas juga.

Sama seperti belajar baca, belajar nulis itu bukan hal yang gampang. Bahkan bisa dibilang lebih sulit. Bayangin kalau kita disuruh nulis dengan tangan yang bukan tangan dominan kita, nah kurang lebih itu rasanya pas anak belajar nulis pertama kali. Saya pernah coba maksa untuk nulis pakai tangan kiri, baru sebentar aja rasanya udah pegel banget. Mana nulis dikit aja butuh waktu yang lama, itu juga hasil tulisannya ga jelas dan ga bisa rata di atas garis x_x

Apa saja keterampilan pratulis itu?
Ada banyak keterampilan pratulis (prewriting/ writing readiness skills) yang menjadi dasar dan perlu dikembangin agar anak lebih siap menulis:
  •  Kekuatan tangan dan jari. Menulis itu melelahkan dan bisa buat anak kurang bertahan kalau ga punya otot-otot tangan dan jari yang kuat.
  •  Kemampuan genggam alat tulis (pencil grasp). Posisi pegang alat tulis yang benar (tripod grip) akan buat anak lebih nyaman dan bertahan lama untuk menulis. Tapi anak ga akan langsung bisa tripod grip. Biasanya tahapannya akan seperti ini:

  • Koordinasi visual motorik. Ini adalah kemampuan ketika mata dan tangan bekerja sama untuk nyelesaiin suatu tugas seperti tangkap bola, sentuh bubble yang melayang-layang, atau masukin koin ke celengan. Anak butuh keterampilan ini agar bisa nulis dengan rapih
  •  Koordinasi bilateral. Ini adalah kemampuan untuk pakai kedua tangan secara bersama-sama, dimana tangan yang satu jadi pemimpin dan tangan lain jadi pendukung. Misal, waktu kita buka toples (satu nahan badan toples satu buka tutup), raut pensil (satu mutar pensil satu nahan rautan), atau gunting kertas (satu gunting satu pegang kertas). Waktu nulis, tangan yang satu jadi pemimpin untuk buat goresan, tangan yang lain jadi pendukung untuk menahan kertas biar ga kemana-mana.
  • Kekuatan tubuh bagian atas dan kontrol postur. Kalau kita nulis dalam jangka waktu yang lama, lama-lama leher, punggung, dan bahu kerasa pegel kan yah? Kalau udah pegel pasti jadi malas nulis kan yah? Sama aja dengan anak. Kalau anak belum punya kekuatan tubuh dan kontrol postur yang baik, bisa buat anak malas nulis.
  • Manipulasi obyek. Maksudnya anak bisa memain-mainkan obyek dengan tangannya, bisa diputar, dibalik, dipindah, digoyang, digeser, atau lainnya. Anak yang biasa memanipulasi obyek akan lebih mudah belajar nulis.
  • Persepsi visual. Kemampuan untuk memahami apa yang dilihat, mengenali persamaan dan perbedaan. Anak yang persepsi visualnya belum begitu berkembang akan sulit bedain huruf-huruf yang mirip seperti b dan d atau p dan q.  
  • Menyeberangi garis tengah. Garis tengah ini imajiner, bayangin aja tubuh kita terbagi dua bagian kiri dan kanan, lalu ada garis di tengah-tengahnya. Untuk bisa nulis secara efektif, anak harus merasa nyaman untuk menyeberangi garis tengah karena nulis kan dari ujung kiri ke ujung kanan (bisa juga sih dari ujung kanan ke ujung kiri kayak tulisan Arab).
  • Pemahaman arah. Waktu ajari anak nulis pasti pakai kosa kata yang terkait arah seperti kanan, kiri, atas, dan bawah. 
  • Kemauan untuk nulis. Ini penting untuk dipupuk. Biasanya anak akan lebih tertarik seiring dengan meningkatnya kesadaran terhadap warna, bentuk, huruf, dan gambar di lingkungan kesehariannya.

Kenapa keterampilan pratulis ini penting? Karena kalau dasarnya belum begitu berkembang dan anak langsung dituntut untuk nulis, bisa buat anak frustrasi dan malah nolak. Akibatnya apa? Self-esteem anak jadi menurun dan ga jarang ujungnya performa akademis (pas nanti sudah sekolah) jadi kurang oke. Tapi ya namanya proses belajar, kadang mulus kadang ga. Beberapa anak mungkin sangat suka aktivitas nulis, gambar, atau warnai, sementara anak lain ga gitu minat. Kalau kasusnya gitu, coba buat kegiatan yang menyenangkan dan bervariasi, dengan waktunya dibuat singkat. Puji usahanya dan sabar. Lebih mending buat kemajuan sedikit-sedikit daripada anaknya frustrasi.

Ini yang saya sempat salah. Ara pernah beberapa kali saya lihat udah pegang alat tulis dengan tripod grip, jadinya kalau dia pegangnya bukan gitu langsung saya koreksi (karena merasa dia udah bisa). Eh jadinya malah Ara agak malas kalau saya ajak main alat tulis, mungkin karena jadi kurang fun lagi dan pegel kalau harus tripod grip terus, padahal sebelumnya Ara bisa sampai lama kalau coret-coret.. lagian sebenarnya seusia Ara juga gpp kalau belum bisa. nyesel deh saya, too much too soon.. Begitu saya biarin dia eksplor terserah genggamnya mau gimana, Ara terlihat lebih engaged lagi. yah, memang jadi orang tua harus belajar terus kan, trial error untuk nemuin balance kapan harus kasih tantangan baru dan kapan harus nahan diri..kalau istilah di Montessori, follow the child. Ketika anak siap pasti juga pasti mereka akan lakuin sendiri.

Bagaimana perkembangan keterampilan pratulis yang normal?
Seperti perkembangan lainnya, normal atau tidaknya itu tergantung usianya.

8-12 bulan
 Meremas-remas kertas
 Memegang alat tulis dan ketuk-ketuk ke kertas
1-2 tahun
 Membuat coret-coretan (scribbling) secara spontan dengan arah vertikal, horizontal, atau lingkaran 
2-3 tahun
 Membuat garis vertikal, horizontal, dan lingkaran dengan melihat contoh cara buatnya 
3-4 tahun
 Membuat garis vertikal, horizontal, dan lingkaran tanpa perlu lihat cara buatnya, cukup dengan melihat gambar jadinya (copying)
 Membuat tanda tambah, diagonal kanan/kiri, dan persegi dengan melihat contoh cara buatnya (imitating)
4-5 tahun
 Membuat tanda tambah, diagonal kanan/kiri, dan persegi tanpa melihat contoh cara buatnya (copying)
 Menelusuri garis (tracing)
 Membuat tanda silang dan segitiga dengan melihat contoh cara buatnya (imitating)
 Menggenggam pensil degan tripod grip
5-6 tahun
 Membuat tanda silang dan segitiga tanpa melihat contoh cara buat (imitating)
 Punya rentang atensi yang memadai dalam jangka waktu yang lumayan lama

Perbedaan individual dan ada tidaknya stimulasi bisa buat perkembangan keterampilan pratulis anak lebih cepat atau lebih lambat. Tapi kalau ada gap yang lumayan jauh antara kemampuan anak dengan standar usianya, lebih baik konsultasi lebih lanjut ke klinik tumbuh kembang.

Stimulasi apa yang anak perlu agar lebih siap menulis?
Permainan sensori
Anak butuh bereksperimen dengan berbagai tekstur dan rasain macam-macam sensasi dengan tangannya. Beri anak kebebasan bermain dengan beras, kacang-kacangan, tepung, playdough, water beads, jagung, cat, pasir, atau lainnya. Biarkan anak meremas, memilin, menjumput, menabur, atau eksplorasi material dengan caranya sendiri. Biasanya memang akan messy sih, tapi ini bisa bantu latih kekuatan tangan dan jemari serta kemampuan manipulasi obyek. Lebih lengkapnya tentang permainan sensori bisa dibaca disini



Aktivitas motorik halus
Berbagai aktivitas motorik halus dapat melatih berbagai keterampilan pratulis seperti koordinasi mata tangan, persepsi visual, koordinasi bilateral, kekuatan otot tangan dan jari, serta manipulasi obyek. Kegiatan sesederhana merobek-robek kertas ternyata punya manfaat lho. Kalau kita merobek kertas, secara tidak sadar kita akan pakai jempol-telunjuk-jari tengah yang posisinya serupa dengan tripod grip. Cobain deh ^^ Supaya menarik kertas pakai kertas warna-warni dan setelah itu buat jadi kolase. Aktivitas lainnya:
  • Menghias gambar dengan kertas krep. Remas-remas kertas krep gulungan-gulungan kecil lalu tempel. Dorong anak untuk ambil kertas pakai jempol, jari telunjuk, dan jari tengahnya.
  • Memasang dan lepas kancing.
  • Membuka dan menutup resleting.
  • Masukin water beads ke dalam botol.
  • Masukin koin ke celengan.
  • Menjepit dengan jepit jemuran.
  • Memindahkan pom-pom pakai pinset atau pencapit.
  • Main puzzle dan lego.
  • Main tempel-tempel stiker.
  • Meronce manik-manik (threading). 
  • Menyulam dengan tali sepatu/benang wol (lacing).
  • Menghias cupcake dengan frosting yang ditaroh di wadah plastik berbentuk kerucut.
  • Main semprot-semprotan dengan penyiram tanaman/ pistol air.
  • Meremas-remas spons.
  • Permainan jari tangan seperti itsy bitsy spider.
  • Menggunting, asal maupun ikuti pola


Aktivitas motorik kasar
Walau sepertinya ga berhubungan dengan menulis, aktivitas motorik kasar juga diperlukan untuk melatih kekuatan tubuh bagian atas dan kontrol postur, serta koordinasi mata tangan dan bilateral. Contoh kegiatannnya:
  • Lempar tangkap bola
  • Jalan dengan posisi wheelbarrow
  • Main gelantungan di monkey bar
  • Memindahkan benda dari keranjang satu ke keranjang lainnya, dengan tangan yang sama terus dan dalam posisi duduk. Keranjang pertama diletakkan di sebelah kanan badan, satu lagi di kiri
  • Senam dengan gerakan silang, seperti tangan kanan sentuh jempol kaki kiri dan siku kiri sentuh lutut kanan, maupun arah sebaliknya


Aktivitas dengan kertas dan alat tulis
  • Menggambar. Untuk awal, sebaiknya pakai alat tulis berukuran besar. Terus untuk mendorong tripod grip, bisa pakai alat tulis khusus yang batangnya berbentuk segitiga. Kadang, anak yang pertama kali belajar pakai alat tulis juga harus dikasih tau gimana kasih tekanan yang pas ke kertas, supaya ga terlalu neken dan matahin ujung pensil atau malah terlalu ringan jadi ga terlalu keliatan. Bisa diakali pakai crayon atau spidol yang warnanya lebih nonjol, walau potensi kotor lebih gede hehehe 

  • Mewarnai. Mulai dari gambar sederhana dan besar-besar, pelan-pelan baru naik ke gambar yang banyak detailnya. Awalnya pasti keluar-keluar garis, gpp ga usah terlalu dikritik. Kasih contoh aja kalau kita warnai gimana, lama-lama anak belajar untuk warnai dalam garis.  
  • Meniru bentuk, dengan dan tanpa contoh. Perlihatkan ke anak cara buat garis horizontal dan bentuk pratulis lainnya, lalu dorong anak untuk coba membuatnya. Kalau anak tertarik untuk tulis namanya, kasih contoh cara buat hurufnya satu per satu dan minta ia menirunya. Lebih mudah awalnya pakai huruf kapital. Bisa juga sambil buat imajinasi. Pas saya ajari Ara nulis namanya saya bilang "A: naik gunung, turun gunung, kasih jembatan, jadilah A!" Tapi ga semua huruf saya buat gini sih hehe

  • Tracing. Anak bisa diajak tracing untuk buat cap tangan dengan pensil, atau buat cap dari benda-benda lain seperti tutup botol, piring, dll. Bisa juga ajak anak menelusuri gambar-gambar bentuk dengan tangan maupun alat tulis. Pilih gambar yang anak suka, misalnya hewan-hewan atau pesawat, supaya lebih semangat. 

  • Maze. Buat jalur maze dan minta anak gambar garis di tengah-tengahnya untuk nyatuin dua gambar. Mulai dari jalur yang lebar dan lurus, baru berkelok-kelok dan sempit karena itu butuh koordinasi visual motorik yang lebih matang.  

  • Dot-to-dot. Kegiatan lain bisa dengan nyatuin titik-titik/ garis putus-putus biar jadi suatu gambar atau huruf tertentu. Banyak yang gratisan ini di google :D


Sebaiknya, di rumah ada area khusus untuk anak lakukan aktivitas menulis dan gambar, pakai kursi dan meja (bukan di lantai). Saya ini postur tubuhnya ga bagus karena seringnya nulis dan ngetik di lantai atau tempat tidur. Terlanjur kebiasaan dari kecil, padahal sih ada meja belajar di kamar. Buat variasi, kasih juga sesekali anak buat gambar atau tulis di permukaan vertikal seperti papan tulis atau dinding (kalau ga mau dindingnya kotor dilapisin aja dulu sama kertas cokelat yang lebar itu). Ini penting juga untuk melatih kekuatan bahu dan lengan.






Last but not least, keterampilan menulis itu juga terkait dengan kemampuan ekspresi diri, bentuk komunikasi tertulis untuk menyampaikan ide yang kita punya. Jadi….sebagai orang tua juga kita mesti kasih banyak kesempatan buat anak untuk berpendapat dan buat pilihan. Dorong kemampuan anak bercerita dengan sering mengajaknya ngobrol dan tanya pengalaman  ini itu. Bonding antara orang tua dan anak pun jadi makin kuat. Semua senang deh ^.^

Link & Resources:
Christianson, Cassy. Developing Your Child's Pre-writing Skills. http://www.abilitypath.org/areas-of-development/physical-development/motor-skills/articles/motor-toolkit-writing-skills.html
Pre-Writing Skills: Essential for Early Learners. http://www.lizs-early-learning-spot.com/pre-writing-skills-essential-for-early-learners/ 
Prewriting Activity Ideas. 2005. Melbourne: Department of Occupational Therapy, Royal Children's Hospital. http://www.rch.org.au/ot/information_sheets/Kids_health_information/
Pre-writing skills. http://therapystreetforkids.com/PreWritingSkills.html
Writing readiness (prewriting) skills. http://www.childdevelopment.com.au/
Stages of normal pre-writing skill development. http://yourcharlotteschools.net/documents/students/Handwriting/Stages.pdf


*gambar dari milik pribadi dan hasil unduh dari google image